Rabu, 29 Mei 2013
DIAM
-000- |
Diam itu bukan berarti kosong,
Diam itu bukan berarti hampa,
Diam itu bukan berarti tidak mengerti,
Diam itu bukan berarti tak peduli,
Diam itu penutup segala kebodohan,
Diam itu perhiasan tanpa berhias,
Diam itu kehebatan tanpa kerajaan,
Diam itu benteng tanpa pagar,
Diam itu penutup segala aib,
Diam itu ibadah yang tanpa bersusah payah,
Diam itu perhiasan bibir tanpa berhias dengan pemerah,
Diam itu kekayaan tanpa meminta kepada orang,
Diam itu istirahat bagi kedua malaikat pencatat amal.
Tapi …
Jangan diam saat orang bekerja
Jangan diam saat kejujuran dikoyak
Jangan diam saat keburukan ada didepanmu
Jangan diam saat hatimu pilu, berdzikirlah supaya hatimu tenang
Jangan diam saat harus bicara
Jangan diam saat ditanya, meski jawabnya ‘tidak tahu’
Jangan diam saat imam selesai membaca Al-Fatihah.. bacalah Amin..
Jangan diam saat Engkau berdoa
Diam yang baik itu…
Diam sedang menyerap ilmu,
Diam ingin mencari makna,
Diam sedang merajut asa,
Diam sedang memperhatikan,
Diam karena ilmu nya orang tua,
Diam karena mendengarkan,
Diam sedang menahan ghibah dan dusta,
Diam sedang menahan amarah,
Diam sedang berpikir,
Diam sedang berdoa dalam hati,
Diam sedang mencari solusi.
Diam sedang menyembunyikan keikhlasan,
Itulah kenapa… ???
karena DIAM itu EMAS
Selasa, 28 Mei 2013
MENJADIKAN ANAK SUKA MEMBACA
Oleh: Mohammad Fauzil Adhim
Anak saya tujuh. Sebelum anak pertama lahir, salah satu obsesi kami memang ingin menjadikan anak senang membaca. Untuk itu, saya berusaha mempelajari berbagai teori tentang mengajarkan membaca kepada anaksejak usia paling dini. Ada berbagai macam literatur, tetapi intinya anak-anak memerlukan buku-buku yang secara khusus dirancang untuk anak, berbahan tebal, warnanya atraktif, sedikit tulisan banyak gambar (wordless picture book) dan yang jelas: harga buku semacam itusangat mahal untuk ukuran kami yang baru menikah. Apalagi sama-sama masihkuliah.
Tapi demi sebuah cita-cita, kami tetap berusaha membeli buku-buku yang khusus dirancang untuk anak tersebut. Mahal memang, tapi cita-cita memang memerlukan pengorbanan. Kami bacakan buku kepada anak pertama saya, Fathimatuz Zahra, semenjak kira-kira usia 6 minggu. Bisa apa anak di usiaitu? Yang paling pokok bukan bisa atau tidak. Yang paling penting ketika itu adalah membentuk reading pattern (pola membaca) sehingga anak “memiliki kebutuhan membaca” pada waktu-waktu tersebut. Kami membacakan buku untukFathimah sehabis memandikannya, serta saat anak menetek mau tidur. Ini kemudian memang menjadi pola di usia-usia berikutnya. Ini pula yang berperan penting menjadikan anak suka membaca sehingga usia 4 tahun sudah lancar membaca. Tetapi mampu membaca di usia 4 tahun sama sekali bukan target. Tidak penting usia berapa membaca. Yang paling penting adalah ada tidaknya, kuat tidaknya, sikap positif terhadap membaca yang akan berperan penting membentuk budaya membaca.
Saya justru menghindari mengajari anak agar terampil membaca sebelum usia 7 tahun. Dari berbagai riset dan pengalaman berbagai negara maju, pembelajaran membaca secara formal sebaiknya dimulai usia 7 tahun. Jika anak lancar membaca sebelum masuk sekolah dasar, itu semata karena anak sangat tertarik membaca sehingga akhirnya terdorong untuk belajar membaca.
Lebih baik terampil membaca belakangan, tetapi minat baca sangat besar dan rasa ingin tahu terhadap ilmu begitu tinggi daripada lancar membaca saat masih TK, tapi baru di sekolah menengah saja gairah mereka membaca sudah tidak ada. Ini bisa terjadi manakala kita hanya sibuk mengajari membaca. Bukan membuatnya tertarik.
Saya tidak berpanjang-panjang dengan masalah ini. Kembali pada pengalaman mengasuh anak agar suka membaca. Jika pada anak pertama dan kedua kami memang berusaha keras agar dapat membelikan buku-buku yang khusus dirancang untuk anak, belakangan kami lebih menekankan pada bagaimana anak akrab dengan suasana membaca. Sehari-hari anak melihat bahwa membaca itu asyik,membaca itu membuka wawasan dan menambah pengetahuan, membaca itu jalan untuk meraih ilmu yang bermanfaat. Medianya tak harus buku yang khusus dirancang untuk anak. Kami menceritakan apa saja yang kami baca, berdiskusi atau merisaukan apa yang dibahas di surat kabar maupun buku, dan kadang melibatkan anak dalam pembicaraan penting yang ada di buku. Kami sering menjadikan buku sebagai acuan; sumber rujukan. Disamping itu, anak memang akrab dengan buku. Dimana-mana ada buku; ruang tamu, kamar pribadi, ruang tengah, mobil dan tas untuk bepergian ada buku. Ini memberi “pesan” kepada anak bahwa buku itu penting.
Pada anak-anak berikutnya, kami membacakan tidak secara khusus buku untuk anak seusianya. Dalam buku Membuat Anak Gila Membaca, memang kami sempat membahas bahwa kita perlu membacakan buku benar-benar sesuai usianya. Tapi dalam perkembangannya, kami mendapati tidak demikian. Menjadikan anak suka membaca tidak harus dengan mengeluarkan uang besar untuk membeli buku-buku eksklusif. Yang paling penting adalah kesediaan kita mendampingi anak membaca. Itu sebabnya, buku ini untuk sementara dihentikan peredarannya. InsyaAllah setelah revisi akan kembali terbit di Pro-U Media, Yogyakarta.
Ada memang sejumlah buku yang “khusus anak usia balita”. Ini sisa kakaknya, meskipun sudah banyak yang sobek. Ada juga hadiah. Tapi yang paling penting adalah mengakrabkan dan menjadikan anak merasa bahwa buku sangat berharga. Ini akan lebih mudah lagi manakala di rumah tidak ada TV.
Jika untuk menjadikan anak suka membaca tak harus berbiaya tinggi, mengapa kita harus grogi sebelum memulai? Koran bekas, kertas yang sudah tak terpakai dan buku apa pun yang bagus isinya meskipun seakan bukan untuk anak, semuanya merupakan media mengenalkan membaca kepada anak sekaligus menjadikan mereka suka baca.
Murah bukan?
SUMBER:
MEMBACA |
Senin, 27 Mei 2013
Belajar dari Sandal dan Peci
Alkisah
Suatu
malam, saat semua
penghuni rumah
sudah terlelap.
Sandal jepit yang berada di luar rumah
menggigil kedinginan.Tak
pernah sekalipun
ia diajak masuk
oleh si empunya.
Dengan tubuh kotor
penuh debu, kadang
lumpur, ia selalu
dibiarkan tergeletak di depan.
Rupanya, keluhan itu
sempat di dengar oleh
Peci yang tergantung di paku di dinding
ruang tamu.
Melihat rekannya
yang berada diluar, Peci
hanya tersenyum
penuh kemenangan
dan pura-pura
tertidur tak
mempedulikan Sandal Jepit yang mulaimenangis.
Dalam batinnya,
Sandal berkata, sungguh enak
menjadi Peci.Ia
selalu ditempatkan
diatas, dipakai atau
tidak, tak pernah
ia berada
dibawah. Lain halnya dengan
dirinya, dipakai terinjak-injak, tak
dipakai tetap
tersingkir di pojokkan, di tanah
atau di lantai
dingin. Setiap kali hendak digunakan,
tuan pemilik selalu
membersihkan Peci, tak
satu pun
debudibiarkan hinggap, dan
sepulang diajak
pergi, kembali dibersihkan
dan diletakkan
kembali ke tempat
yang lebih terhormat, jika
tidak diatas
lemari, di dalam
lemari, diatas buffet, paling rendah
tergantung di dinding. Berbeda dengan
nasib Sandal Jepit, dipakai tak
pernah di
bersihkan, sepulangny asemakin
tak dipedulikan
sekoto rapapun, mulai
dari debu, sampai
kotoran dengan aroma bau yang ta
ksedap.
Kalaupun
diajak pergi, Sandal tak
pernah ketempat yang
bersih, kepasar, kekebun, lapangan, atau
ke toilet, Jelas
saja, tuan pemilik
akan lebih
memilih sepatu
atau sandal kulit
untuk ke Mall, ke
pesta, atau ke
tempat-tempat yang memang bukan
tempatnya Sandal berada disana.
Tapi, Sandal juga dipakai jika
tuan pemilikh
endak ke Masjid. Entah
ini penghormatan
atausebaliknya buat Sandal Jepit
karena jika nanti
di Masjid iaharus berpindah kaki dengan
orang lain alias hilang, toh tuan
pemilik hanya
berpikir, ”Untung cuma Sandal
Jepit”. Sedangkan Peci, selalu
dipakai ketempat
kondangan, bahkan para
pemimpin negeri, pejabat-pejabat
penting Negara
ini waji
bmenggunakan Peci
saat pelantikan
dan acara-acara
resmi, acara kehormatan
kenegaraan.
Peci
hamper tak pernah
dipinjamkan kepada tuan
yang lain, karena biasanya
masing-masing sudah
memiliki. Tapi Sandal, sekalipun ada
beberapa, tak pernah
ia diberikan
kehormatan untuk
mengabdi pada
satu tuannya
saja. Ia bisa
dipakai tuan
istri, tua nanak, atau
juga pembantu. Tidak
jarang, ia dipinjam
kan juga
ketetangga, atau teman,
tuan dan anak. Kalau
pun using dan
berubah warna, Peci
biasanya tak
pernah dibuang. Disimpan
dalam kardus di gudang
dengan rapih, atau paling mungkin
diberikan kepada
anak-anak yatim
atau siapa saja
yang membutuhkannya.
Intinya, masihbernila ipaska
guna.Sandal Jepit?Jelek sedikit
diganti, apalagi kalau
sudahputus talinya, tidak
adatempat yang paling pas kecuali tong sampah.Terkadang, ia
juga harus
merasakan kepedihan
jika tubuhnya
harus dipotong-potong
untuk pengganti rem blong, atau
dibuat ban mobil-mobilan mainan
anak-anak.
Tapi Sandal tetap
menyadari status dan perannya
sebagai Sandal yang akan
selalu terinjak-injak, kotor, dan
tak pernah
diatas. Sandal tak pernah
iri dengan peran
peci.Terlebih saat
tuan pemilik
berhadapan dengan
Tuhannya, dan ditanya; “Mana
dari dua barang
milikmu yang paling
seringkaugunakan, paling bermanfaat, Sandal Jepit
atau Peci, yang akan
kau bawa
bersamamu kesurga?” Dengan
mantap tuan
pemilik menyebut Sandal Jepit
jauh lebih
memberikan manfaat
baginya.
Apabila suatu hari kita membeli sendal seharga satu juta,
dimanakah letak sandal kita pakai dimanakah sedal tersebut kita pakai? Apakah
karena yang harganya kelewat mahal ( bagi kebanyakan orang ) sehingga sandal itu perharus kita taruh
diatas kepala( disunggi;jawa).Atau agar tidak pudar warnanya dan selalu tampak
baru sehingga kita perlu membungkus sendal tersebut dengan kantong plastik?
Jawabannya tentu tidak, karena sandal itusendiri sudah “nerimo” dengan takdir fungsionalnya.
Apakah pernah kita
melihat seorang memakai sandal namun tidak menyentuh tanah? Seperti itu saat
ini mungkin hanya terjadi di dunia khayal, negeri antah berantah atau film.
Betapapun mahal harganyasebuah sandal ia akan tetap berada di bawah, dan
langsung bersentuhan dengan tanah.
Sebab itulah “tempat yang tepat” baginya. Bukan karena
harganya yang mahal kemudian berubah maqam
menjadi di letakan yang lebih tinggi. Justru peletakan tersebutmenjadikan nilai
guna sandal semakin berkurang, atau bahkan nihil.
Bagaimana kalau
bendnya kita rubah menjadi peci. Kita
beli peci dengan harga yang tidak lebih dari sepuluh ribu misalnya. Atau dalam
kalimat lain kita peroleh secara gratisan. Lalu bagimana kita meletakan peci
ketika kita memakainya?
Apakah karena gratis,
tidak bayar kita cukup masukan kedalam saku celana, sama dengan seperti kasus
sendal, jawabnya “tentu tidak”,peci itu berada diatas karena fungsinya. Bukan
karena harga jual atauatau belinya.
Dari sendal kita
belajar bahwa hakikat kemuliaan bukanlah karena tingginya posisi. Kemuliaan itu
hadir ketika kita menjalankantugas sesuai dengan ketentuan yang ada secara
profesional dan total.
Berada dibawah tidak
menyenyebabkan kita merasa hina. Sebab posisi yang sejati sejati (khususnya di
mata Allah)yang membedakan hanyalah derajat ketaqwaannya.
Dari narasi kita dapat
belajar bahwa kehidupan tidakbisa di pandang sebelahmata, tetapi harus lengkap
dan komprehensif.
Dari peci kita belajar
bahwa posisi tinggi tidak selamanya
sejalan dengan subtansi.
Ahirnya semua kembali
pada pribadi masing- masing, bagaimana menyikapi dan menyadari akan fungsi dan
perannya masing-masing
Saudaraku, tak
penting apa status, peran
dan fungsi Anda
di duniaini, karena Allah, Rasul dan
manusia beriman
tak melihat Anda
dari pakaian yang dikenakan, jabatan
yang tersemat, dan kehormatan yang
disandang, tapi seberapa
bermanfaatnya Anda
bagi orang lain dengan status dan peran
Anda tersebut.
Rasulullah SAW
bersabda, "Khairunnaasanfa’uhumlinnaas", "Sebaik-baik
manusia diantaramu
adalah yang paling banyak
manfaatnya bagi orang lain."
(HR. Bukhari dan Muslim)
Dan
Kahlil
Gibran dalam bukunya
yang berjudul Taman
Sang Nabi juga
mengatakan
bahwa, di pepohonan, buah
tak
pernah
berkata
kepada
akar ; " jadilah
seperti
aku, yang masak
dan
ranum
ini, dan
memberikan
kelimpahan
hasilnya." Sebab
bagi
buah, memberi
adalah
kebutuhannya, sedang
bagi sang akar, menerima
adalah
kebutuhannya.
Jika
demikian, bukan hal
penting untuk
mempertanyakan status dan jabatan
penting apa yang
akan kita sandang
saat ini dan
nanti, tetapi yang terpenting adalah
mempertanyakan, seberapa bias
kita berbuat baik
dan bermanfaat
bagi banyak orang.
"Uang Logam"
recehan (XXX) |
Ya, anak itu melakukan kegiatan itu sampai akhir masa kanak-kanaknya. Dia memang menemukan banyak sekali uang dengan cara itu. Ada ratusan uang receh, puluhan uang kertas, beberapa perhiasan, sebuah liontin, dan banyak benda berharga lainnya yang dapat ditukarkan dengan uang dan mainan. Anak itu senang sekali dengan pekerjaan ini.
Memang, dia mendapatkan banyak uang dengan cara ini. Namun, agaknya, dia melupakan banyak hal. Dia, telah kehilangan ratusan kehangatan pagi dan indahnya embun di dedaunan. Dia juga melewatkan ratusan pelangi yang kerap hadir di atas awan, sebab, kepalanya selalu tertunduk ke bawah. Dia juga, tak sempat untuk menyaksikan ribuan fajar dan ribuan senja.
Dia tak pernah menyaksikan burung-burung yang terbang di angkasa, dan bercericit di atas pohon-pohon. Dia melewatkan banyak sekali layang-layang yang berkejaran di langit, dan meliuk-liukan badannya seperti camar yang membentuk susunan-susunan formasi yang indah. Dia tak sempat merasakan harumnya bunga-bunga di taman, dan tawa riang teman-temanya yang sedang bermain.
Dia tak pernah menemukan senyum hangat setiap orang yang berpapasan dengannya. Dia melewatkan tawa renyah dari kakek yang bertongkat dan selalu mengelus setiap anak yang ditemuinya. Dia, tak pernah merasakan itu semua. Burung yang beterbangan, matahari yang bersinar, dan senyuman itu, bukanlah bagian dari ingatan masa kecilnnya.
***
Kerja keras? |
Sahabat, begitulah hidup. Kita bisa memilih hidup kita dengan kepala tertunduk, dan pikiran dipenuhi dengan nafsu kekayaan, dan enggan berurusan dengan orang lain. Kita juga bisa memilih hidup, dengan penuh ketakutan, takut kehilangan setiap uang logam, takut akan kritik dan saran, takit pada setiap hal baru yang hadir di depan mata. Kita bisa memilih untuk terpaku pada satu hal, hanya memikirkan diri sendiri.
Ya, kita memang bisa memilih itu semua. Namun, teman, kita juga bisa memilih untuk hidup dengan selalu memandang ke depan, dan pantang menyerah. Kita juga bisa memilih untuk merasakan semua nikmat-Nya, dan menjadi bagian dari kehangatan persahabatan dan senyuman. Kita, juga bisa memilih untuk hidup dan berusaha untuk merasakan semua tawa, semua kehahuram bunga, dan keindahan fajar dan matahari senja. Ya, kita memang bisa memilih hidup kita. Tentukanlah dengan matang.
Hidup tanpa Tujuan= Layang- layang putus
Minggu, 26 Mei 2013
senyuman adalah sedeqah
Bahasa Tubuh
Mengapa ketika seseorang menggunakan telunjuk, jempol atau tangan terbuka saat memberi tahu arah kepada kita, masing-masing ada rasa yang berbeda ?
kita merasa tak nyaman bila wajah kita ditunjuk, karena sesungguhnya yang mengeluarkan telunjuknya merasa dirinya lebih tinggi dan kita lebih rendah, tak akan ada yang merasa nyaman bila direndahkan
berbeda dengan jempol atau tangan terbuka, kita akan merasa lebih nyaman karena mereka mengeluarkkan cara itu untuk menghargai, dan setiap orang pasti senang dihargai
Sesungguhnya bahasa tubuh yang berasal dari ketulusan, kerendahan hati akan sangat menyentuh hati, melampaui sehebat apapun bahasa lisan
Kamis, 23 Mei 2013
KRITERIA ISTRI SHALIHAH
“Dunia
adalah perhiasan (kesenangan) dan sebaik-baik perhiasan (kesenangan)
dunia adalah wanita (istri) shalihah.” (HR.Muslim dari Abdullah bin Amr
bin Al-Ash)
Berikut 13 Kriteria Istri Solehah...
1. Sangat Damai Hidup Bersamanya Karena Ketaatannya Kepada Allah (QS 4:34).
2. Kalau Ditatap Selalu Menyenangkan (Smile ^_^)
3. Tidak Membantah Jika Diperintah Suaminya dalam Kebaikan & Syariat Allah.
4. Pandai Menjaga Kehormatan & Harta Suaminya, Rasulullah bersabda, " Sebaik-baiknya Istri Sholehah adalah jika ditatap menyenangkan, bila diperintah taat, & jika suaminya pergi pandai menjaga kehormatan & harta suaminya" (HR Abu Daud).
5. Mulia Sekali Karena Terjaga Kehormatan & Tertutup Auratnya (QS 33:59).
6. Bukan Hanya Babar Bahkan Rela Berkorban untuk Suaminya.
7. "Gholimah" Pandai Merawat Tubuhnya & Sangat Aktif Melayani Suaminya.
8. Bersyukur atas Ni'mat Allah dengan terus Membangkitkan Semangat Suami & Tidak Menuntut Diluar Batas Kemampuan Suaminya.
9. Menyayangi & Menghormati Keluarga Suaminya.
10. Tidak Keluar Rumah Tanpa Seizin Suaminya.
11. Menyertakan Suaminya Dalam Doanya, Terutama dipenghujung Malam.
12. Penuh Perhatian Saat Suami Bicara disertai Tatapan Cinta.
13. Hadiah Kecil Tetapi Sangat Membahagiakan Suami, ta'kala istri Menciumnya disertai bisikan, "Adek bangga menjadi istrimu, kak",
Berikut 13 Kriteria Istri Solehah...
1. Sangat Damai Hidup Bersamanya Karena Ketaatannya Kepada Allah (QS 4:34).
2. Kalau Ditatap Selalu Menyenangkan (Smile ^_^)
3. Tidak Membantah Jika Diperintah Suaminya dalam Kebaikan & Syariat Allah.
4. Pandai Menjaga Kehormatan & Harta Suaminya, Rasulullah bersabda, " Sebaik-baiknya Istri Sholehah adalah jika ditatap menyenangkan, bila diperintah taat, & jika suaminya pergi pandai menjaga kehormatan & harta suaminya" (HR Abu Daud).
5. Mulia Sekali Karena Terjaga Kehormatan & Tertutup Auratnya (QS 33:59).
6. Bukan Hanya Babar Bahkan Rela Berkorban untuk Suaminya.
7. "Gholimah" Pandai Merawat Tubuhnya & Sangat Aktif Melayani Suaminya.
8. Bersyukur atas Ni'mat Allah dengan terus Membangkitkan Semangat Suami & Tidak Menuntut Diluar Batas Kemampuan Suaminya.
9. Menyayangi & Menghormati Keluarga Suaminya.
10. Tidak Keluar Rumah Tanpa Seizin Suaminya.
11. Menyertakan Suaminya Dalam Doanya, Terutama dipenghujung Malam.
12. Penuh Perhatian Saat Suami Bicara disertai Tatapan Cinta.
13. Hadiah Kecil Tetapi Sangat Membahagiakan Suami, ta'kala istri Menciumnya disertai bisikan, "Adek bangga menjadi istrimu, kak",
KISAH UANG ( Rp.1000 dan Rp.100000)
Uang Rp 1000 dan Rp 100.000 sama2 terbuat dari kertas, sama2 dicetak dari Bank
Indonesia..Padasaat bersamaan mereka keluar dan berpisah dari Bank dan beredar dimasyarakat..
3 bulan kemudian mereka bertemu lagi secara tidak sengaja didalam dompet seorang
pemuda.. Kemudian diantara kedua uang tsb terjadilah percakapan yg Rp 100.000 bertanya kepada yg Rp 1000, ... "kenapa badan kamu begitu lusuk,kotor,danbau amis...?" dijawablah olehnya "karena aku begitu keluar dari Bank langsungditangan orang2 bawahan dari tukang becak,tukang sayur, penjual ikan dan ditangan
pengemis"
Lalu Rp 1000 bertanya balik pada Rp 100.000," Kenapa kamu kelihatan begitu baru,rapi dan masih bersih?" dijawabnya, "karena begitu aku keluar dari Bank, langsung langsung disambut perempuan cantik dan beredarnya pun di restauran mahal, di Mall dan juga dihotel-hotel berbintang serta keberadaanku selalu dijaga dan jarang keluar dari dompet"
Lalu Rp 1000 bertanya lagi," pernahkah engkau mampir ditempat Ibadah? " Dijawablah..."Belum pernah" Rp 1000 pun berkata lagi," ketahuilah
walaupun keadaanku seperti ini adanya, setiap Jum'at aku selalu mampir di MESJID dan ditangan anak2 Yatim, bahkan aku selalu bersyukur kepada TUHAN. Aku tidak dipandang manusia bukan sebuah nilai tapi yg dipandang adalah sebuah manfaat... "Akhirnya menangislah uang Rp 100.000 karena merasa besar, hebat, tinggi tapi tidak begitu bermanfaat selama ini.
Jadi...bukan seberapa besar penghasilan Anda, tapi seberapa bermanfaatnya penghasilan anda itu. Karena kekayaan bukanlah untuk kesombongan... Semoga kita termasuk golongan orang2 yg selalu mensyukuri nikmat dan memberi manfaat untuk semesta alam serta dijauhkan dari sifat SOMBONG.. Aamiin..
Indonesia..Padasaat bersamaan mereka keluar dan berpisah dari Bank dan beredar dimasyarakat..
3 bulan kemudian mereka bertemu lagi secara tidak sengaja didalam dompet seorang
pemuda.. Kemudian diantara kedua uang tsb terjadilah percakapan yg Rp 100.000 bertanya kepada yg Rp 1000, ... "kenapa badan kamu begitu lusuk,kotor,danbau amis...?" dijawablah olehnya "karena aku begitu keluar dari Bank langsungditangan orang2 bawahan dari tukang becak,tukang sayur, penjual ikan dan ditangan
pengemis"
Lalu Rp 1000 bertanya balik pada Rp 100.000," Kenapa kamu kelihatan begitu baru,rapi dan masih bersih?" dijawabnya, "karena begitu aku keluar dari Bank, langsung langsung disambut perempuan cantik dan beredarnya pun di restauran mahal, di Mall dan juga dihotel-hotel berbintang serta keberadaanku selalu dijaga dan jarang keluar dari dompet"
Lalu Rp 1000 bertanya lagi," pernahkah engkau mampir ditempat Ibadah? " Dijawablah..."Belum pernah" Rp 1000 pun berkata lagi," ketahuilah
walaupun keadaanku seperti ini adanya, setiap Jum'at aku selalu mampir di MESJID dan ditangan anak2 Yatim, bahkan aku selalu bersyukur kepada TUHAN. Aku tidak dipandang manusia bukan sebuah nilai tapi yg dipandang adalah sebuah manfaat... "Akhirnya menangislah uang Rp 100.000 karena merasa besar, hebat, tinggi tapi tidak begitu bermanfaat selama ini.
Jadi...bukan seberapa besar penghasilan Anda, tapi seberapa bermanfaatnya penghasilan anda itu. Karena kekayaan bukanlah untuk kesombongan... Semoga kita termasuk golongan orang2 yg selalu mensyukuri nikmat dan memberi manfaat untuk semesta alam serta dijauhkan dari sifat SOMBONG.. Aamiin..
Sukses & Gagal (berawal dari pikiran kita)
Suatu
hari seorang laki-laki berjalan melintasi perkebunan dimana di dalam
perkebunan tersebut terdapat sebuah tempat pelatihan untuk gajah-gajah
liar agar menjadi mudah dijinakkan dan digunakan membantu keperluan
perkebunan.
Tampak seekor gajah besar, gagah dan kuat yang berdiri tegak tanpa bergerak sedikitpun, padahal dia hanya diikat oleh seutas tali kecil yang melingkar pada salah satu kaki depannya dan terikat pada sebuah tonggak kecil. Tidak tampak kandang besi atau rantai baja yang mengikatnya. Jelas sekali bahwa jika si gajah berniat melepaskan diri maka dengan amat mudahnya ia akan segela terlepas dan lari. Tapi entah mengapa hal itu tidak dilakukannya.
Laki-laki tersebut penasaran dan melihat sekitar menghampiri pawang sekaligus pelatih gajah tersebut dan bertanya, "Mengapa gajah sebesar itu hanya berdiri saja dan tidak berusaha melarikan diri padahal talinya sekecil itu?"
Jawab pelatih gajah tersebut, "ketika gajah tersebut masih kecil kami sudah mengikatnya dengan tali tersebut, dan kami menggunakan tali yang seukuran itu sampai dia sedewasa dan sebesar ini. Cukup bagi gajah untuk yakin bahwa karena tali tersebut maka dia tidak bisa melarikan diri, sehingga sampai sekarang dia tidak berusaha melepaskan diri dari tali tersebut."
Laki-laki tersebut heran dan menggumam, "hewan sebesar itu yang bisa melarikan diri dan lepas dari tali kapan saja, tapi tidak melakukannya hanya karena dia percaya bahwa tali yang mengikatnya tidak memungkinkan dia melarikan diri, dan karenanya dia tetap berada di sini sampai sekarang?"
Pesan:
Tampak seekor gajah besar, gagah dan kuat yang berdiri tegak tanpa bergerak sedikitpun, padahal dia hanya diikat oleh seutas tali kecil yang melingkar pada salah satu kaki depannya dan terikat pada sebuah tonggak kecil. Tidak tampak kandang besi atau rantai baja yang mengikatnya. Jelas sekali bahwa jika si gajah berniat melepaskan diri maka dengan amat mudahnya ia akan segela terlepas dan lari. Tapi entah mengapa hal itu tidak dilakukannya.
Laki-laki tersebut penasaran dan melihat sekitar menghampiri pawang sekaligus pelatih gajah tersebut dan bertanya, "Mengapa gajah sebesar itu hanya berdiri saja dan tidak berusaha melarikan diri padahal talinya sekecil itu?"
Jawab pelatih gajah tersebut, "ketika gajah tersebut masih kecil kami sudah mengikatnya dengan tali tersebut, dan kami menggunakan tali yang seukuran itu sampai dia sedewasa dan sebesar ini. Cukup bagi gajah untuk yakin bahwa karena tali tersebut maka dia tidak bisa melarikan diri, sehingga sampai sekarang dia tidak berusaha melepaskan diri dari tali tersebut."
Laki-laki tersebut heran dan menggumam, "hewan sebesar itu yang bisa melarikan diri dan lepas dari tali kapan saja, tapi tidak melakukannya hanya karena dia percaya bahwa tali yang mengikatnya tidak memungkinkan dia melarikan diri, dan karenanya dia tetap berada di sini sampai sekarang?"
Pesan:
Seperti si gajah,
beberapa dari kita sering merasa tidak mampu melakukan sesuatu padahal
kita mampu, hanya karena kita pernah gagal.
Ingatlah bahwa kegagalan
adalah bagian dari hidup.
sumberFB:Ipan Pranshakti https://www.facebook.com/ipan999
Hal-hal yang sebaiknya dipikirkan kita
mikir sing sae mawon nggih |
1. MANUSIA yang paling berbahaya adalah"MUNAFIK"
2. SENJATA yang paling berbahaya adalah "LIDAH"
3. KEBIASAAN yang paling merusak adalah "MEREMEHKAN DOSA KECIL"
4. PERASAAN yang paling tidak berguna adalah "DENGKI"
5. KEGAGALAN yang paling melumpuhkan adalah "MALAS"
6. KONDISI yang terburuk adalah"LEMAHNYA IMAN"
7. PAKAIAN yang paling indah di dunia adalah "AKHLAK YANG MULIA"
8. SUKACITA yang terbesar adalah "TERKABULNYA DOA"
9. PEKERJAAN yang paling memuaskan adalah "AMAL YANG IKHLAS"
10. KOMPUTER yang paling hebat adalah "AKAL"
11. ENERGI yang terbesar adalah"IMAN YANG KUAT"
12. OBAT TIDUR yang paling mujarab adalah "HATI YANG TENANG"
13. DUA KATA yang penuh kekuatan adalah "SAYA BISA"
14. Aset yang terbesar adalah "AMAL SHOLEH"
15. Alat Komunikasi yang paling Hebat adalah "DOA"
(berbagai Sumber)
Muhammadiyah.
Muhammadiyah
Muhammadiyah adalah sebuah organisasi Islam yang besar di Indonesia. Nama organisasi ini diambil dari nama Nabi Muhammad SAW. sehingga Muhammadiyah juga dapat dikenal sebagai orang-orang yang menjadi pengikut Nabi Muhammad SAW. Latar belakang KH Ahmad Dahlan memilih nama Muhammadiyah yang
pada masa itu sangat asing bagi telinga masyarakat umum adalah untuk
memancing rasa ingin tahu dari masyarakat, sehingga ada celah untuk
memberikan penjelasan dan keterangan seluas-luasnya tentang agama Islam
sebagaimana yang telah diajarkan Rasulullah SAW.
Persyarikatan Muhammadiyah didirikan
untuk mendukung usaha KH Ahmad Dahlan untuk memurnikan ajaran Islam yang
dianggap banyak dipengaruhi hal-hal mistik. Kegiatan ini pada awalnya
juga memiliki basis dakwah
untuk wanita dan kaum muda berupa pengajian Sidratul Muntaha. Selain
itu peran dalam pendidikan diwujudkan dalam pendirian sekolah dasar dan
sekolah lanjutan, yang dikenal sebagai Hooge School Muhammadiyah dan
selanjutnya berganti nama menjadi Kweek School Muhammadiyah (sekarang
dikenal dengan Madrasah Mu’allimin _khusus laki-laki, yang bertempat di
Patangpuluhan kecamatan Wirobrajan dan Mu’allimaat Muhammadiyah_khusus
Perempuan, di Suronatan Yogyakarta).
Muhammadiyah secara etimologis
berarti pengikut nabi Muhammad, karena berasal dari kata Muhammad,
kemudian mendapatkan ya nisbiyah, sedangkan secara terminologi berarti
gerakan Islam, dakwah amar ma’ruf nahi mungkar dan tajdid, bersumber
pada al-Qur’an dan as-Sunnah. Berkaitan dengan latar belakang berdirinya
Muhammadiyah secara garis besar faktor penyebabnya adalah pertama,
faktor subyektif adalah hasil pendalaman KH. Ahmad Dahlan terhadap
al-Qur’an dalam menelaah, membahas dan mengkaji kandungan isinya. Kedua, faktor
obyektif di mana dapat dilihat secara internal dan eksternal. Secara
internal ketidakmurnian amalan Islam akibat tidak dijadikannya al-Qur’an
dan as-Sunnah sebagai satu-satunya rujukan oleh sebagiab besar umat
Islam Indonesia.
Muhammadiyah adalah Gerakan Islam
yang melaksanakan da’wah amar ma’ruf nahi munkar dengan maksud dan
tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Muhammadiyah berpandangan bahwa
Agama Islam menyangkut seluruh aspek kehidupan meliputi aqidah, ibadah,
akhlaq, dan mu’amalat dunyawiyah yang merupakan satu kesatuan yang utuh
dan harus dilaksanakan dalam kehidupan perseorangan maupun kolektif.
Dengan mengemban misi gerakan tersebut Muhammadiyah dapat mewujudkan
atau mengaktualisasikan Agama Islam menjadi rahmatan lil-’alamin dalam
kehidupan di muka bumi ini.
Visi Muhammadiyah adalah sebagai
gerakan Islam yang berlandaskan al-Qur’an dan as-Sunnah dengan watak
tajdid yang dimilikinya senantiasa istiqamah dan aktif dalam
melaksanakan dakwah Islam amar ma’ruf nahi mungkar di segala bidang,
sehingga menjadi rahmatan li al-‘alamin bagi umat, bangsa dan dunia
kemanusiaan menuju terciptanya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya
yang diridhai Allah swt dalam kehidupan di dunia ini. Misi Muhammadiyah
adalah:
(1) Menegakkan keyakinan tauhid yang
murni sesuai dengan ajaran Allah swt yang dibawa oleh Rasulullah yang
disyariatkan sejak Nabi Nuh hingga Nabi Muhammad saw.
(2) Memahami agama dengan menggunakan
akal pikiran sesuai dengan jiwa ajaran Islam untuk menjawab dan
menyelesaikan persoalan-persoalan kehidupan yang bersifat duniawi.
(3) Menyebarluaskan ajaran Islam yang
bersumber pada al-Qur’an sebagai kitab Allah yang terakhir untuk umat
manusia sebagai penjelasannya.
(4) Mewujudkan amalan-amalan Islam
dalam kehidupan pribadi, keluarga dan masyarakat. Lihat Tanfidz
Keputusan Musyawarah Wilayah ke-39 Muhammadiyah Sumatera Barat tahun
2005 di Kota Sawahlunto
Latar Belakang Berdirinya Muhammadiyah
Keinginan dari KH. Akhmad Dahlan
untuk mendirikan organisasi yang dapat dijadikan sebagai alat
perjuangnan dan da’wah untuk nenegakan amar ma’ruf nahyi munkar yang
bersumber pada Al-Qur’an, surat Al-Imron:104 dan surat Al-ma’un sebagai
sumber dari gerakan sosial praktis untuk mewujudkan gerakan tauhid.
Ketidak murnian ajaran islam yang
dipahami oleh sebagian umat islam Indonesia, sebagai bentuk adaptasi
tidak tuntas antara tradisi islam dan tradisi lokal nusantara dalam awal
bermuatan faham animisme dan dinamisme. Sehingga dalam prakteknya umat
islam di indonesia memperlihatkan hal-hal yang bertentangan dengan
prinsif-prinsif ajaran islam, terutama yang berhubuaan dengan prinsif
akidah islam yag menolak segala bentuk kemusyrikan, taqlid, bid’ah, dan
khurafat. Sehingga pemurnian ajaran menjadi piliha mutlak bagi umat
islamm Indonesia.
Keterbelakangan umat islam indonesia
dalam segi kehidupan menjadi sumber keprihatinan untuk mencarikan solusi
agar dapat keluar menjadi keterbelakangan. Keterbelakangan umat islam
dalam dunia pendidikan menjadi sumber utama keterbelakangan dalam
peradaban. Pesantren tidak bisa selamanya dianggap menjadi sumber
lahirnya generasi baru muda islam yang berpikir moderen. Kesejarteraan
umat islam akan tetap berada dibawah garis kemiskinan jika kebodohan
masih melengkupi umat islam indonesia.
Maraknya kristenisasi di indonesia
sebegai efek domino dari imperalisme Eropa ke dunia timur yang mayoritas
beragama islam. Proyek kristenisasi satu paket dengan proyek
imperialalisme dan modernisasi bangsa Eropa, selain keinginan untuk
memperluas daerah koloni untuk memasarkan produk-produk hasil refolusi
industeri yang melada erofa.
Imperialisme Eropa tidak hanya
membonceng gerilya gerejawan dan para penginjil untuk menyampaikan
’ajaran jesus’ untuk menyapa umat manusia diseluruh dunia untuk
’mengikuti’ ajaran jesus. Tetapi juga membawa angin modernisasi yang
sedang melanda erofa. Modernisasi yang terhembus melalui model
pendidikan barat (belanda) di indonesia mengusung paham-paham yang
melahirkan moernisasi erofa, seperti sekularisme, individualisme,
liberalisme dan rasionalisme. Jika penetrasi itu tidak dihentikan maka
akan terlahir generasi baru islam yang rasionaltetapi liberal dan
sekuler.
1. Faktor Internal
Faktir internal adalah faktor yang
berasal dari dalam diri umat islam sendiri yang tercermin dalam dua hal,
yaitu sikap beragama dan sistem pendidikan islam.
Sikap beragama umat islam saat itu
pada umumnya belum dapat dikatakan sebagai sikap beragama yang rasional.
Sirik, taklid, dan bid’ah masih menyelubungai kehidupan umat islam,
terutama dalam lingkungan kraton, dimana kebudayaan hindu telah jauh
tertanam. Sikap beragama yang demikian bukanlah terbentuk secara
tiba-tiba pada awal abad ke 20 itu, tetapi merupakan warisan yang
berakar jauh pada masa terjadinya proses islamisasi beberapa abad
sebelumnya. Seperti diketahui proses islamisasi di indonesia sangat di
pengaruhi oleh dua hal, yaitu Tasawuf/Tarekat dan mazhab fikih, dan
dalam proses tersebut para pedagang dan kaum sifi memegang peranan yag
sangat penting. Melalui merekalah islam dapat menjangkau daerah-daerah
hampir diseluruh nusantara ini.
2. Faktor eksernal
Faktor lain yang melatarbelakangi lahirnya pemikiran Muhammadiah adalah faktor yang bersifat eksternal yang disebabkan oleh politik penjajahan kolonial belanda. Faktor tersebut antara lain tanpak dalam system pendidikan kolonial serta usaha kearah westrnisasi dan kristenisasi.
Pendidikan kolonial dikelola oleh
pemerintah kolonial untuk anak-anak bumi putra, ataupun yang diserahkan
kepada misi and zending Kristen dengan bantuan financial dari pemerintah
belanda. Pendidikan demikian pada awal abad ke 20 telah meyebar
dibeberapa kota, sejak dari pendidikan dasar sampai atas, yang terdiri
dari lembaga pendidikan guru dan sekolah kejuruan. Adanya lembaga
pendidikan colonial terdapatlah dua macam pendidikan diawal abad 20,
yaitu pendidikan islam tradisional dan pendideikan colonial. Kedua jenis
pendidikan ini dibedakan, bukan hanya dari segi tujuan yang ingin
dicapai, tetapi juga dari kurikulumnya.
Pendidikan kolonial melarang masuknya
pelajaran agama dalam sekolah-sekolah colonial, dan dalan artian ini
orang menilai pendidikan colonial sebagai pendidikan yang bersifat
sekuler, disamping sebagai peyebar kebudayaan barat. Dengan corak
pendidikan yang demikian pemerintah colonial tidak hanya menginginkan
lahirnya golongan pribumi yang terdidik, tetapi juga berkebudayaan
barat. Hal ini merupakan salah satu sisi politik etis yang disebut
politik asisiasi yang pada hakekatnya tidak lain dari usaha westernisasi
yang bertujuan menarik penduduk asli Indonesia kedalam orbit kebudayaan
barat. Dari lembaga pendidikan ini lahirlah golongan intlektual yang
biasanya memuja barat dan menyudutkan tradisi nenekmoyang serta kurang
menghargai islam, agama yang dianutnya. Hal ini agaknya wajar, karena
mereka lebih dikenalkan dengan ilmu-ilmu dan kebudayaan barat yang
sekuler anpa mengimbanginya dengan pendidiakan agama konsumsi moral dan
jiwanya. Sikap umat yang demikianlah tankanya yang dimaksud sebagai
ancaman dan tantangan bagi islam diawal abad ke 20.
http://www.muhammadiyah.or.id
Rabu, 22 Mei 2013
Tidak Semua Kebaikan Kita akan dartikan Baik
Seorang dokter sedang bergegas masuk ke dalam ruang operasi dikarenakan ada seorang pasien yang membutuhkan bantuannya.
Sang ayah dari pasien yang akan di operasi menghampirinya dan dengan gusar berkata "Kenapa lama sekali anda sampai ke sini? Apakah anda tidak tahu bahwa nyawa anak saya terancam jika tidak segera di operasi?"
Dokter itu tersenyum dan berkata, "Maaf, saya sedang tidak berada di rumah sakit, tapi secepatnya saya menuju kemari ketika pihak rumah sakit menghubungi saya"
Kemudian dokter tersebut bergegas menuju ke ruang operasi, setelah beberapa jam ia keluar dengan senyuman di wajahnya dan berkata kepada ayah dari pasien tersebut "Syukurlah, anak anda sudah tertolong dan keadaannya sudah sangat stabil".
Tanpa menunggu jawaban sang ayah, dokter tersebut berkata lagi, "Suster akan membantu anda jika ada yang ingin anda tanyakan", setelah berkata dokter tersebut segera berlalu dengan tergesa-gesa.
Sang ayah berkata kepada suster, "Kenapa dokter itu angkuh sekali ? dia kan sepatutnya memberikan penjelasan mengenai keadaan anak saya !!!"
Sambil meneteskan air mata suster menjawab, "Anak dokter tersebut meninggal dalam kecelakaan kemarin sore, ia sedang menguburkan anaknya saat kami meneleponnya untuk melakukan operasi pada anak anda. Sekarang anak anda sudah selamat dan ia bisa kembali berkabung".
Pesan:
Janganlah kita tergesa-gesa memberikan penilaian terhadap seseorang, tapi maklumilah bahwa setiap orang di sekeliling kita menyimpan cerita kehidupan yang mungkin tidak terbayang di benak kita.
sumber tulisan mas Ipan.( https://www.facebook.com/ipan999?fref=ts)
Sang ayah dari pasien yang akan di operasi menghampirinya dan dengan gusar berkata "Kenapa lama sekali anda sampai ke sini? Apakah anda tidak tahu bahwa nyawa anak saya terancam jika tidak segera di operasi?"
Dokter itu tersenyum dan berkata, "Maaf, saya sedang tidak berada di rumah sakit, tapi secepatnya saya menuju kemari ketika pihak rumah sakit menghubungi saya"
Kemudian dokter tersebut bergegas menuju ke ruang operasi, setelah beberapa jam ia keluar dengan senyuman di wajahnya dan berkata kepada ayah dari pasien tersebut "Syukurlah, anak anda sudah tertolong dan keadaannya sudah sangat stabil".
Tanpa menunggu jawaban sang ayah, dokter tersebut berkata lagi, "Suster akan membantu anda jika ada yang ingin anda tanyakan", setelah berkata dokter tersebut segera berlalu dengan tergesa-gesa.
Sang ayah berkata kepada suster, "Kenapa dokter itu angkuh sekali ? dia kan sepatutnya memberikan penjelasan mengenai keadaan anak saya !!!"
Sambil meneteskan air mata suster menjawab, "Anak dokter tersebut meninggal dalam kecelakaan kemarin sore, ia sedang menguburkan anaknya saat kami meneleponnya untuk melakukan operasi pada anak anda. Sekarang anak anda sudah selamat dan ia bisa kembali berkabung".
Pesan:
Janganlah kita tergesa-gesa memberikan penilaian terhadap seseorang, tapi maklumilah bahwa setiap orang di sekeliling kita menyimpan cerita kehidupan yang mungkin tidak terbayang di benak kita.
sumber tulisan mas Ipan.( https://www.facebook.com/ipan999?fref=ts)
ILMU
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siangterdapat tanda tanda bagi orang yang berakal (cerdas)"
(QS.Ali Imran 190)
Ilmu
adalah himpunan fakta-fakta serta aturan-aturan yang menyatakan
hubungan antara satu dengan yang lain. Fakta itu tersusun secara
sistematik serta dinyatakan dalam bahasa yang tepat dan pasti
sehingga mudah dipahami, mudah dicari kembali, dan mudah mengerti
untuk komunikasi.
Ilmu memiliki banyak manfaat yang di antaranya:
Ilmu memiliki banyak manfaat yang di antaranya:
1. Dengan ilmu manusia diberikan kewenangan untuk menjadi khalifah di
muka bumi. Hal ini tercermin dalam Al-Qur-an surat Al-Baqarah ayat 31-32
وَعَلَّمَ آدَمَ الأسْمَاءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى
الْمَلائِكَةِ فَقَالَ أَنْبِئُونِي بِأَسْمَاءِ هَؤُلاءِ إِنْ كُنْتُمْ
صَادِقِينَ , قَالُوا سُبْحَانَكَ لا عِلْمَ لَنَا إِلا مَا عَلَّمْتَنَا
إِنَّكَ أَنْتَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ
“Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda)
seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu
berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang
orang-orang yang benar!" Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada
yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami;
sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana."
Ilmu dalam hal ini merupakan sebuah jalan nyata untuk mewujudkan
kehidupan dunia yang sejahtera. Dengan modal pengetahuan tentang potensi
benda-benda yang ada di dunia, manusia bisa memanfaatkannya untuk
memenuhi segala macam hajat dari mulai sandang, papan dan pangan.
2. Ilmu mengantarkan manusia kepada ma’rifatullah, sebagaimana tersirat dalam surat Al-Alaq ayat 1-5
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ , خَلَقَ الإنْسَانَ
مِنْ عَلَقٍ , اقْرَأْ وَرَبُّكَ الأكْرَمُ , الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ ,
عَلَّمَ الإنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
1.Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, 2. Dia
Telah menciptakan manusia dari segumpal darah, 3. Bacalah, dan
Tuhanmulah yang Maha pemurah, 4. Yang mengajar (manusia) dengan
perantaran kalam, 5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya.(Al-Alaq: 1-5)
Orang yang berilmu akan diangkat derajatnya oleh Allah Swt sebagaimana tercermin dalam surat Al-Mujaadilah ayat 11
…يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
“…niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Orang yang berilmu tidak akan pernah menjadi atheis karena ilmu pada
hakikatnya diciptakan untuk menjadikan manusia hamba yang bersyukur
atau dalam tafsir jalalain agar manusia beriman kepada Allah Swt. Hal
ini nampak jelas dalam Al-Qur’an surat Al-Nahl ayat 78
وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لا
تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالأبْصَارَ وَالأفْئِدَةَ
لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan
dan hati, agar kamu bersyukur.”
Semoga kita termasuk orang -orang yang senantiasa beryukur
amin.
amin.
(dari berbagai sumber)
Langganan:
Postingan (Atom)