Selasa, 25 Juni 2013
Selasa, 18 Juni 2013
:Rahasia Agar Wajah Selalu Bercahaya:
:Rahasia Agar Wajah Selalu Bercahaya:::
1. Berbuat kebaikan
“Sesungguhnya kebaikan itu membuahkan semburat cahaya di wajah, lentera
di hati, meluasnya rezeki, kuatnya badan, rasa cinta di hati orang. Dan
sungguh dalam keburukan terdapat kepekatan di wajah, kegelapan di
kubur, kelemahan badan, kurangnya rezeki, dan kebencian di hati orang.”
(Abdullah bin Abbas)
2. Salat Tahajud
Ulama kharismatik kota Basrah, Al Hasan Al Basri pernah ditanya orang,
“Kenapa orang-orang yang membiasakan diri salat tahajjud di malam hari
mukanya tampah cerah, berseri-seri dan berwibawa?“Beliau menjawab,
“Karena mereka selalu bercengkerama dengan Tuhan yang Maha Penyayang di
kegelapan malam, maka Dia pun memberikan kepada mereka cahaya dari
cahaya-Nya“.
Dalam kaitan ini Said bin Al Musayyab ra berkata,
“Sesungguhnya orang yang selalu salat malam, Allah akan menjadikan pada
wajahnya sinar, sehingga dia dicintai oleh seluruh umat, bahkan orang
yang belum mengenalnya sekalipun. Orang akan berkata, “Aku sungguh
menyenangi orang ini “.
3. Berwudhu
“Sesungguhnya umatku
akan dipanggil pada hari kiamat nanti dalam keadaan dahi, kedua tangan
dan kaki mereka bercahaya, karena bekas wudhu’.” (HR. Al Bukhari no. 136
dan Muslim no. 246)
4. Berpuasa
Beberapa tahun lalu salah
seorang muslimah melihat seorang wanita yang memancarkan wajah yang
berbeda dari wanita lain. Orang-orang senang dengan kehadirannya dan
merasa kehilangan ketika dia tidak ada. Sebenernya wajah wanita itu
biasa saja bahkan berkulit hitam. Awalnya muslimah itu mengira hanya dia
yang mempunyai prasangka tentang pancaran wajahnya. Ternyata
temen-temannya pun menyatakan hal yang sama. Dia pun berusaha untuk
mencari tahu. Apa yang membuat wajah wanita ini begitu menarik.
Muslimah itu curiga, dia pasti melakukan ibadah sunah secara rutin.
Ketika ada kesempatan, hal itu ditanyakan kepadanya. Awalnya wanita yang
memiliki wajah bercahaya itu tidak mau menjawab. Setelah didesak, dia
baru mengaku bahwa selama lima tahun, dia terus menerus puasa
senin-kamis dan apabila haid pada hari itu,dia menggantinya dengan puasa
daud. Wanita ini juga hampir setiap malam salat tahajud.
Kamis, 06 Juni 2013
KISAH SEDIH SEORANG MURID
kisah sedih murid miskin |
Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ...
Saya adalah seorang guru di sekolah dasar, saya mengajar di jam sore
hari. Salah seorang murid saya setiap hari datang terlambat ke sekolah.
Tas dan bajunya selalu kotor. Setiap kali saya bertanya tentang baju dan
tasnya dia hanya terdiam. Saya masih bersabar dengan keadaan
pakaiannya.
Tetapi kesabaran
saya benar-benar diuji dengan sikapnya yang setiap hari datang
terlambat. Pada mulanya saya hanya memberi nasehat. Dia hanya
menundukkan kepala tanpa berkata-kata kecuali anggukan yang seolah-olah
dipaksakan. Kali kedua saya memarahinya, dia masih juga mengangguk
tetapi masih juga datang terlambat keesokan harinya.
Kali
ketiga, saya terpaksa menjalankan janji saya untuk memukulnya kalau
masih terlambat. Anehnya dia hanya menyerahkan punggungnya untuk
dipukul. Air matanya saja yang berjatuhan tanpa berucap sepatah katapun
dari mulutnya.
Keesokan harinya dia masih juga terlambat, dan
saya memukulnya lagi. Namun ia masih tetap dang ke sekolah dan masih
tetap datang terlambat.
Suatu hari saya berencana untuk
menyelidikinya ke rumahnya. Setelah mendapat alamatnya, saya melanjutkan
niat saya. Dia tinggal di sebuah kawasan bukit yang tidak begitu jauh
dari sekolah. Keadaan rumahnya sungguh sangat sederhana, bahkan bisa
dikatakan tidak layak huni.
Saya melihat murid saya itu sedang
berdiri di depan rumahnya dalam keadaan gelisah. Seorang wanita yang
mungkin ibunya juga kelihatan. Kurang lebih pukul 1.30 siang, seorang
anak lelaki sedang berlari-lari sekuat tenaga menuju rumah itu. Sambil
berlari dia membuka baju sekolahnya. Sampai di depan rumah, baju dan
tasnya diserahkan kepada murid saya yang langsung bergegas memakainya.
Sebelum pakaian sekolahnya sempurna dikenakan, dia sudah berlari ke arah
sekolah.
Saya kembali ke sekolah dengan penuh penyesalan. Saya
memanggil anak itu sambil menahan air mata yang mulai tergenang.
"Maafkan ibu. Tadi ibu pergi ke rumah kamu dan memperhatikan kamu dari
kejauhan. Siapa yang berlari memberi kamu baju tadi?"
Dia
terkejut dan wajahnya berubah. "Itu kakak saya. Kami bergantian baju dan
tas sebab tidak ada baju lain lagi. Hanya baju dan tas itu yang ada.
Maafkan saya, ibu." jawabnya.
"Kenapa kamu tidak memberitahu ibu dan kenapa kamu biarkan saja ketika ibu memukul kamu?"
"Ibu saya berpesan, jangan meminta-minta pada orang, jangan ceritakan
kemiskinan kita pada orang. Kalau ibu guru mau memukul, serahkan saja
punggung kamu."
Sambil menahan air mata yang mulai berguguran,
saya memeluk anak itu, "Maaf ibu..." Kejadian itu cukup menyadarkan
saya. Setelah itu saya mencoba membantunya sekuat yang aku mampu.
Dipetik dari pengalaman seorang guru.
Wallahua’lam bish Shawwab ....
ayo bantu
Rabu, 05 Juni 2013
SATU BATANG KOREK DAPAT MEMBAKAR SEJUTA POHON
Selasa, 04 Juni 2013
Pak Budi dan Malaikat"
Cerita, "Pak Budi dan Malaikat"
Alkisah, diceritakan ada seorang laki-laki yang sudah berumur, Pak Budi
namanya, sedang diantar oleh Malaikat Penjaga Surga. (ceritanya sudah
di akherat ini)
Pak Budi bertanya, ”Maaf, mas, eh mbak malaikat, saya mau di antar kemana sih?”
Malaikat berkata dengan senyuman yang indah, “Wahai Pak Budi, Anda akan
saya antar ke Surga, Pak. Dan Selamat anda mendapatkan Surga yang
terbaik disisi-Nya”
”Eit, Tunggu dulu,...! Jujur, saya bahagia
mendengar kabar dari anda Kat! (malaikat, dia panggil Kat ^_^). Tapi
mungkin anda salah antar nih.... perasaan amal saya biasa-biasa saja.
Tak ada yang istimewa. Apa saya pantas masuk surga yang terbaik?” tanya
Pak Budi.
”Wah, bapak ini lucu, masak Tuhan kok salah
tunjuk?..., dan saya kan Malaikat, ga mungkinlah saya salah antar.”
jawab Malaikat ringan
”O ya, benar-benar. Tapi sebelum sampai
di Surga, saya mau bertanya kepada anda Kat...Amal apa yang pernah saya
lakukan sehingga saya masuk surga itu..?”
”Menurut data dari
rekan Malaikat Pencatat Amal Anda, selain ibadah wajib yang anda lakukan
setiap hari dengan ikhlas. Ada satu amalan yang memiliki point yang
banyak sekali.”
”Wah-wah, opo itu Kat?”
”Sedekah harta!” jawab malakat dengan tegas.
”He he...”
”Kenapa anda ketawa?”
”Gini Kat..., maaf ya, saya yakin kali ini anda salah antar. Mungkin
ada Pak Budi lainnya. Kamu tau ndak, bahwa saya ini orang miskin, ga
punya harta. Untuk makan aja sulit. Harta dari mana untuk sedekah?...
dari logika saja ga nyambung. Iya tho?”
”Mungkin anda telah
lupa, suatu ketika Pak Budi pernah bertemu seorang yang sedang kelaparan
di jalan. Dan Pak Budi membantunya dengan memberikan uang untuk makan
dan transport pulang kerumahnya. Benar?”
”O.. ya, saya ingat itu.., perasaan cuma sama dia saja saya sedekah, karena dia jauh lebih membutuhkan uang itu.”
”Tahukah, siapa orang itu?. Dia adalah seorang yang kaya raya, pemimpin
ratusan perusahaan di dunia. Kebetulan dia dirampok ketika dijalan,
sehingga mobil dan hartanya hilang semua. dan Pak Budi menolongnya.
Sejak saat itu, dia jadi terinspirasi untuk menyedekahkan 80 % dari
penghasilannya untuk orang yang membutuhkan. Tidak cuma itu, dia
memotivasi kepada puluhan ribu karyawannya untuk bersedekah. Dan tanpa
sadar, berbondong-bondong orang kaya ikut bersedekah karena terinpirasi
oleh motivasinya.”
”Lalu apa hubungannya dengan saya. Kan beliau yang bersedekah banyak.?”
”Tuhan Maha Adil, segala amalan orang tersebut, adalah karena
terinpirasi akan keikhlasan Bapak dalam bersedekah. Maka, amalan orang
tersebut, juga amalan bapak. Jadi silahkan, anda akan saya antar ke
Surga, dan akan saya ketemukan dengan orang yang pernah bapak tolong
tersebut” ajak Malaikat.
Seketika itu juga, mata Pak Budi deras
melelehkan air mata, dan berterimakasih kepada Tuhannya, dia merasakan
keagungan-Nya dan keadilan-Nya...
~~~
Sahabat, memang
cerita di atas cuma sekedar cerita karangan saja
Aji Jaran Goyang
. Tapi, ada suatu
kebenaran dari cerita tersebut, yakni salah satu amalan yang tidak akan
terputus, walau kita sudah meninggal, yakni, sebuah ilmu yang
bermanfaat.
Mungkin suatu ketika anda mencopy sebuah cerita
motivasi di catatan atau wall Facebook anda, dengan harapan ada yang
tercerahkan seperti anda ketika membaca cerita tersebut. Dan ternyata,
10 dari 20 pembaca terinspirasi dari cerita tersebut. Dan 20 orang
tersebut melakukan hal yang sama dengan anda mengcopy cerita tersebut di
facebooknya. Dan begitu seterusnya. Tanpa sadar, mungkin ada ribuan
orang yang telah membaca cerita tersebut, dan terinpirasi untuk menjadi
lebih baik.
Yakinlah,
Yakinlah
Yakinlah
anda telah menjadi jalan, sehingga mereka menjadi lebih baik.
Dan tentunya amalan mereka, Insya Allah, juga
amalan anda.
Jadi jangan kaget, ketika suatu saat ketika anda
diakherat, ada kiriman paket berton-ton pahala, karena suatu amalan
kecil, dan tulus anda....
Rabu, 29 Mei 2013
HARGAILAH YANG MASIH ADA
DIAM
-000- |
Diam itu bukan berarti kosong,
Diam itu bukan berarti hampa,
Diam itu bukan berarti tidak mengerti,
Diam itu bukan berarti tak peduli,
Diam itu penutup segala kebodohan,
Diam itu perhiasan tanpa berhias,
Diam itu kehebatan tanpa kerajaan,
Diam itu benteng tanpa pagar,
Diam itu penutup segala aib,
Diam itu ibadah yang tanpa bersusah payah,
Diam itu perhiasan bibir tanpa berhias dengan pemerah,
Diam itu kekayaan tanpa meminta kepada orang,
Diam itu istirahat bagi kedua malaikat pencatat amal.
Tapi …
Jangan diam saat orang bekerja
Jangan diam saat kejujuran dikoyak
Jangan diam saat keburukan ada didepanmu
Jangan diam saat hatimu pilu, berdzikirlah supaya hatimu tenang
Jangan diam saat harus bicara
Jangan diam saat ditanya, meski jawabnya ‘tidak tahu’
Jangan diam saat imam selesai membaca Al-Fatihah.. bacalah Amin..
Jangan diam saat Engkau berdoa
Diam yang baik itu…
Diam sedang menyerap ilmu,
Diam ingin mencari makna,
Diam sedang merajut asa,
Diam sedang memperhatikan,
Diam karena ilmu nya orang tua,
Diam karena mendengarkan,
Diam sedang menahan ghibah dan dusta,
Diam sedang menahan amarah,
Diam sedang berpikir,
Diam sedang berdoa dalam hati,
Diam sedang mencari solusi.
Diam sedang menyembunyikan keikhlasan,
Itulah kenapa… ???
karena DIAM itu EMAS
Selasa, 28 Mei 2013
MENJADIKAN ANAK SUKA MEMBACA
Oleh: Mohammad Fauzil Adhim
Anak saya tujuh. Sebelum anak pertama lahir, salah satu obsesi kami memang ingin menjadikan anak senang membaca. Untuk itu, saya berusaha mempelajari berbagai teori tentang mengajarkan membaca kepada anaksejak usia paling dini. Ada berbagai macam literatur, tetapi intinya anak-anak memerlukan buku-buku yang secara khusus dirancang untuk anak, berbahan tebal, warnanya atraktif, sedikit tulisan banyak gambar (wordless picture book) dan yang jelas: harga buku semacam itusangat mahal untuk ukuran kami yang baru menikah. Apalagi sama-sama masihkuliah.
Tapi demi sebuah cita-cita, kami tetap berusaha membeli buku-buku yang khusus dirancang untuk anak tersebut. Mahal memang, tapi cita-cita memang memerlukan pengorbanan. Kami bacakan buku kepada anak pertama saya, Fathimatuz Zahra, semenjak kira-kira usia 6 minggu. Bisa apa anak di usiaitu? Yang paling pokok bukan bisa atau tidak. Yang paling penting ketika itu adalah membentuk reading pattern (pola membaca) sehingga anak “memiliki kebutuhan membaca” pada waktu-waktu tersebut. Kami membacakan buku untukFathimah sehabis memandikannya, serta saat anak menetek mau tidur. Ini kemudian memang menjadi pola di usia-usia berikutnya. Ini pula yang berperan penting menjadikan anak suka membaca sehingga usia 4 tahun sudah lancar membaca. Tetapi mampu membaca di usia 4 tahun sama sekali bukan target. Tidak penting usia berapa membaca. Yang paling penting adalah ada tidaknya, kuat tidaknya, sikap positif terhadap membaca yang akan berperan penting membentuk budaya membaca.
Saya justru menghindari mengajari anak agar terampil membaca sebelum usia 7 tahun. Dari berbagai riset dan pengalaman berbagai negara maju, pembelajaran membaca secara formal sebaiknya dimulai usia 7 tahun. Jika anak lancar membaca sebelum masuk sekolah dasar, itu semata karena anak sangat tertarik membaca sehingga akhirnya terdorong untuk belajar membaca.
Lebih baik terampil membaca belakangan, tetapi minat baca sangat besar dan rasa ingin tahu terhadap ilmu begitu tinggi daripada lancar membaca saat masih TK, tapi baru di sekolah menengah saja gairah mereka membaca sudah tidak ada. Ini bisa terjadi manakala kita hanya sibuk mengajari membaca. Bukan membuatnya tertarik.
Saya tidak berpanjang-panjang dengan masalah ini. Kembali pada pengalaman mengasuh anak agar suka membaca. Jika pada anak pertama dan kedua kami memang berusaha keras agar dapat membelikan buku-buku yang khusus dirancang untuk anak, belakangan kami lebih menekankan pada bagaimana anak akrab dengan suasana membaca. Sehari-hari anak melihat bahwa membaca itu asyik,membaca itu membuka wawasan dan menambah pengetahuan, membaca itu jalan untuk meraih ilmu yang bermanfaat. Medianya tak harus buku yang khusus dirancang untuk anak. Kami menceritakan apa saja yang kami baca, berdiskusi atau merisaukan apa yang dibahas di surat kabar maupun buku, dan kadang melibatkan anak dalam pembicaraan penting yang ada di buku. Kami sering menjadikan buku sebagai acuan; sumber rujukan. Disamping itu, anak memang akrab dengan buku. Dimana-mana ada buku; ruang tamu, kamar pribadi, ruang tengah, mobil dan tas untuk bepergian ada buku. Ini memberi “pesan” kepada anak bahwa buku itu penting.
Pada anak-anak berikutnya, kami membacakan tidak secara khusus buku untuk anak seusianya. Dalam buku Membuat Anak Gila Membaca, memang kami sempat membahas bahwa kita perlu membacakan buku benar-benar sesuai usianya. Tapi dalam perkembangannya, kami mendapati tidak demikian. Menjadikan anak suka membaca tidak harus dengan mengeluarkan uang besar untuk membeli buku-buku eksklusif. Yang paling penting adalah kesediaan kita mendampingi anak membaca. Itu sebabnya, buku ini untuk sementara dihentikan peredarannya. InsyaAllah setelah revisi akan kembali terbit di Pro-U Media, Yogyakarta.
Ada memang sejumlah buku yang “khusus anak usia balita”. Ini sisa kakaknya, meskipun sudah banyak yang sobek. Ada juga hadiah. Tapi yang paling penting adalah mengakrabkan dan menjadikan anak merasa bahwa buku sangat berharga. Ini akan lebih mudah lagi manakala di rumah tidak ada TV.
Jika untuk menjadikan anak suka membaca tak harus berbiaya tinggi, mengapa kita harus grogi sebelum memulai? Koran bekas, kertas yang sudah tak terpakai dan buku apa pun yang bagus isinya meskipun seakan bukan untuk anak, semuanya merupakan media mengenalkan membaca kepada anak sekaligus menjadikan mereka suka baca.
Murah bukan?
SUMBER:
MEMBACA |
Senin, 27 Mei 2013
Belajar dari Sandal dan Peci
Alkisah
Suatu
malam, saat semua
penghuni rumah
sudah terlelap.
Sandal jepit yang berada di luar rumah
menggigil kedinginan.Tak
pernah sekalipun
ia diajak masuk
oleh si empunya.
Dengan tubuh kotor
penuh debu, kadang
lumpur, ia selalu
dibiarkan tergeletak di depan.
Rupanya, keluhan itu
sempat di dengar oleh
Peci yang tergantung di paku di dinding
ruang tamu.
Melihat rekannya
yang berada diluar, Peci
hanya tersenyum
penuh kemenangan
dan pura-pura
tertidur tak
mempedulikan Sandal Jepit yang mulaimenangis.
Dalam batinnya,
Sandal berkata, sungguh enak
menjadi Peci.Ia
selalu ditempatkan
diatas, dipakai atau
tidak, tak pernah
ia berada
dibawah. Lain halnya dengan
dirinya, dipakai terinjak-injak, tak
dipakai tetap
tersingkir di pojokkan, di tanah
atau di lantai
dingin. Setiap kali hendak digunakan,
tuan pemilik selalu
membersihkan Peci, tak
satu pun
debudibiarkan hinggap, dan
sepulang diajak
pergi, kembali dibersihkan
dan diletakkan
kembali ke tempat
yang lebih terhormat, jika
tidak diatas
lemari, di dalam
lemari, diatas buffet, paling rendah
tergantung di dinding. Berbeda dengan
nasib Sandal Jepit, dipakai tak
pernah di
bersihkan, sepulangny asemakin
tak dipedulikan
sekoto rapapun, mulai
dari debu, sampai
kotoran dengan aroma bau yang ta
ksedap.
Kalaupun
diajak pergi, Sandal tak
pernah ketempat yang
bersih, kepasar, kekebun, lapangan, atau
ke toilet, Jelas
saja, tuan pemilik
akan lebih
memilih sepatu
atau sandal kulit
untuk ke Mall, ke
pesta, atau ke
tempat-tempat yang memang bukan
tempatnya Sandal berada disana.
Tapi, Sandal juga dipakai jika
tuan pemilikh
endak ke Masjid. Entah
ini penghormatan
atausebaliknya buat Sandal Jepit
karena jika nanti
di Masjid iaharus berpindah kaki dengan
orang lain alias hilang, toh tuan
pemilik hanya
berpikir, ”Untung cuma Sandal
Jepit”. Sedangkan Peci, selalu
dipakai ketempat
kondangan, bahkan para
pemimpin negeri, pejabat-pejabat
penting Negara
ini waji
bmenggunakan Peci
saat pelantikan
dan acara-acara
resmi, acara kehormatan
kenegaraan.
Peci
hamper tak pernah
dipinjamkan kepada tuan
yang lain, karena biasanya
masing-masing sudah
memiliki. Tapi Sandal, sekalipun ada
beberapa, tak pernah
ia diberikan
kehormatan untuk
mengabdi pada
satu tuannya
saja. Ia bisa
dipakai tuan
istri, tua nanak, atau
juga pembantu. Tidak
jarang, ia dipinjam
kan juga
ketetangga, atau teman,
tuan dan anak. Kalau
pun using dan
berubah warna, Peci
biasanya tak
pernah dibuang. Disimpan
dalam kardus di gudang
dengan rapih, atau paling mungkin
diberikan kepada
anak-anak yatim
atau siapa saja
yang membutuhkannya.
Intinya, masihbernila ipaska
guna.Sandal Jepit?Jelek sedikit
diganti, apalagi kalau
sudahputus talinya, tidak
adatempat yang paling pas kecuali tong sampah.Terkadang, ia
juga harus
merasakan kepedihan
jika tubuhnya
harus dipotong-potong
untuk pengganti rem blong, atau
dibuat ban mobil-mobilan mainan
anak-anak.
Tapi Sandal tetap
menyadari status dan perannya
sebagai Sandal yang akan
selalu terinjak-injak, kotor, dan
tak pernah
diatas. Sandal tak pernah
iri dengan peran
peci.Terlebih saat
tuan pemilik
berhadapan dengan
Tuhannya, dan ditanya; “Mana
dari dua barang
milikmu yang paling
seringkaugunakan, paling bermanfaat, Sandal Jepit
atau Peci, yang akan
kau bawa
bersamamu kesurga?” Dengan
mantap tuan
pemilik menyebut Sandal Jepit
jauh lebih
memberikan manfaat
baginya.
Apabila suatu hari kita membeli sendal seharga satu juta,
dimanakah letak sandal kita pakai dimanakah sedal tersebut kita pakai? Apakah
karena yang harganya kelewat mahal ( bagi kebanyakan orang ) sehingga sandal itu perharus kita taruh
diatas kepala( disunggi;jawa).Atau agar tidak pudar warnanya dan selalu tampak
baru sehingga kita perlu membungkus sendal tersebut dengan kantong plastik?
Jawabannya tentu tidak, karena sandal itusendiri sudah “nerimo” dengan takdir fungsionalnya.
Apakah pernah kita
melihat seorang memakai sandal namun tidak menyentuh tanah? Seperti itu saat
ini mungkin hanya terjadi di dunia khayal, negeri antah berantah atau film.
Betapapun mahal harganyasebuah sandal ia akan tetap berada di bawah, dan
langsung bersentuhan dengan tanah.
Sebab itulah “tempat yang tepat” baginya. Bukan karena
harganya yang mahal kemudian berubah maqam
menjadi di letakan yang lebih tinggi. Justru peletakan tersebutmenjadikan nilai
guna sandal semakin berkurang, atau bahkan nihil.
Bagaimana kalau
bendnya kita rubah menjadi peci. Kita
beli peci dengan harga yang tidak lebih dari sepuluh ribu misalnya. Atau dalam
kalimat lain kita peroleh secara gratisan. Lalu bagimana kita meletakan peci
ketika kita memakainya?
Apakah karena gratis,
tidak bayar kita cukup masukan kedalam saku celana, sama dengan seperti kasus
sendal, jawabnya “tentu tidak”,peci itu berada diatas karena fungsinya. Bukan
karena harga jual atauatau belinya.
Dari sendal kita
belajar bahwa hakikat kemuliaan bukanlah karena tingginya posisi. Kemuliaan itu
hadir ketika kita menjalankantugas sesuai dengan ketentuan yang ada secara
profesional dan total.
Berada dibawah tidak
menyenyebabkan kita merasa hina. Sebab posisi yang sejati sejati (khususnya di
mata Allah)yang membedakan hanyalah derajat ketaqwaannya.
Dari narasi kita dapat
belajar bahwa kehidupan tidakbisa di pandang sebelahmata, tetapi harus lengkap
dan komprehensif.
Dari peci kita belajar
bahwa posisi tinggi tidak selamanya
sejalan dengan subtansi.
Ahirnya semua kembali
pada pribadi masing- masing, bagaimana menyikapi dan menyadari akan fungsi dan
perannya masing-masing
Saudaraku, tak
penting apa status, peran
dan fungsi Anda
di duniaini, karena Allah, Rasul dan
manusia beriman
tak melihat Anda
dari pakaian yang dikenakan, jabatan
yang tersemat, dan kehormatan yang
disandang, tapi seberapa
bermanfaatnya Anda
bagi orang lain dengan status dan peran
Anda tersebut.
Rasulullah SAW
bersabda, "Khairunnaasanfa’uhumlinnaas", "Sebaik-baik
manusia diantaramu
adalah yang paling banyak
manfaatnya bagi orang lain."
(HR. Bukhari dan Muslim)
Dan
Kahlil
Gibran dalam bukunya
yang berjudul Taman
Sang Nabi juga
mengatakan
bahwa, di pepohonan, buah
tak
pernah
berkata
kepada
akar ; " jadilah
seperti
aku, yang masak
dan
ranum
ini, dan
memberikan
kelimpahan
hasilnya." Sebab
bagi
buah, memberi
adalah
kebutuhannya, sedang
bagi sang akar, menerima
adalah
kebutuhannya.
Jika
demikian, bukan hal
penting untuk
mempertanyakan status dan jabatan
penting apa yang
akan kita sandang
saat ini dan
nanti, tetapi yang terpenting adalah
mempertanyakan, seberapa bias
kita berbuat baik
dan bermanfaat
bagi banyak orang.
"Uang Logam"
recehan (XXX) |
Ya, anak itu melakukan kegiatan itu sampai akhir masa kanak-kanaknya. Dia memang menemukan banyak sekali uang dengan cara itu. Ada ratusan uang receh, puluhan uang kertas, beberapa perhiasan, sebuah liontin, dan banyak benda berharga lainnya yang dapat ditukarkan dengan uang dan mainan. Anak itu senang sekali dengan pekerjaan ini.
Memang, dia mendapatkan banyak uang dengan cara ini. Namun, agaknya, dia melupakan banyak hal. Dia, telah kehilangan ratusan kehangatan pagi dan indahnya embun di dedaunan. Dia juga melewatkan ratusan pelangi yang kerap hadir di atas awan, sebab, kepalanya selalu tertunduk ke bawah. Dia juga, tak sempat untuk menyaksikan ribuan fajar dan ribuan senja.
Dia tak pernah menyaksikan burung-burung yang terbang di angkasa, dan bercericit di atas pohon-pohon. Dia melewatkan banyak sekali layang-layang yang berkejaran di langit, dan meliuk-liukan badannya seperti camar yang membentuk susunan-susunan formasi yang indah. Dia tak sempat merasakan harumnya bunga-bunga di taman, dan tawa riang teman-temanya yang sedang bermain.
Dia tak pernah menemukan senyum hangat setiap orang yang berpapasan dengannya. Dia melewatkan tawa renyah dari kakek yang bertongkat dan selalu mengelus setiap anak yang ditemuinya. Dia, tak pernah merasakan itu semua. Burung yang beterbangan, matahari yang bersinar, dan senyuman itu, bukanlah bagian dari ingatan masa kecilnnya.
***
Kerja keras? |
Sahabat, begitulah hidup. Kita bisa memilih hidup kita dengan kepala tertunduk, dan pikiran dipenuhi dengan nafsu kekayaan, dan enggan berurusan dengan orang lain. Kita juga bisa memilih hidup, dengan penuh ketakutan, takut kehilangan setiap uang logam, takut akan kritik dan saran, takit pada setiap hal baru yang hadir di depan mata. Kita bisa memilih untuk terpaku pada satu hal, hanya memikirkan diri sendiri.
Ya, kita memang bisa memilih itu semua. Namun, teman, kita juga bisa memilih untuk hidup dengan selalu memandang ke depan, dan pantang menyerah. Kita juga bisa memilih untuk merasakan semua nikmat-Nya, dan menjadi bagian dari kehangatan persahabatan dan senyuman. Kita, juga bisa memilih untuk hidup dan berusaha untuk merasakan semua tawa, semua kehahuram bunga, dan keindahan fajar dan matahari senja. Ya, kita memang bisa memilih hidup kita. Tentukanlah dengan matang.
Hidup tanpa Tujuan= Layang- layang putus
Minggu, 26 Mei 2013
senyuman adalah sedeqah
Bahasa Tubuh
Mengapa ketika seseorang menggunakan telunjuk, jempol atau tangan terbuka saat memberi tahu arah kepada kita, masing-masing ada rasa yang berbeda ?
kita merasa tak nyaman bila wajah kita ditunjuk, karena sesungguhnya yang mengeluarkan telunjuknya merasa dirinya lebih tinggi dan kita lebih rendah, tak akan ada yang merasa nyaman bila direndahkan
berbeda dengan jempol atau tangan terbuka, kita akan merasa lebih nyaman karena mereka mengeluarkkan cara itu untuk menghargai, dan setiap orang pasti senang dihargai
Sesungguhnya bahasa tubuh yang berasal dari ketulusan, kerendahan hati akan sangat menyentuh hati, melampaui sehebat apapun bahasa lisan
Kamis, 23 Mei 2013
KRITERIA ISTRI SHALIHAH
“Dunia
adalah perhiasan (kesenangan) dan sebaik-baik perhiasan (kesenangan)
dunia adalah wanita (istri) shalihah.” (HR.Muslim dari Abdullah bin Amr
bin Al-Ash)
Berikut 13 Kriteria Istri Solehah...
1. Sangat Damai Hidup Bersamanya Karena Ketaatannya Kepada Allah (QS 4:34).
2. Kalau Ditatap Selalu Menyenangkan (Smile ^_^)
3. Tidak Membantah Jika Diperintah Suaminya dalam Kebaikan & Syariat Allah.
4. Pandai Menjaga Kehormatan & Harta Suaminya, Rasulullah bersabda, " Sebaik-baiknya Istri Sholehah adalah jika ditatap menyenangkan, bila diperintah taat, & jika suaminya pergi pandai menjaga kehormatan & harta suaminya" (HR Abu Daud).
5. Mulia Sekali Karena Terjaga Kehormatan & Tertutup Auratnya (QS 33:59).
6. Bukan Hanya Babar Bahkan Rela Berkorban untuk Suaminya.
7. "Gholimah" Pandai Merawat Tubuhnya & Sangat Aktif Melayani Suaminya.
8. Bersyukur atas Ni'mat Allah dengan terus Membangkitkan Semangat Suami & Tidak Menuntut Diluar Batas Kemampuan Suaminya.
9. Menyayangi & Menghormati Keluarga Suaminya.
10. Tidak Keluar Rumah Tanpa Seizin Suaminya.
11. Menyertakan Suaminya Dalam Doanya, Terutama dipenghujung Malam.
12. Penuh Perhatian Saat Suami Bicara disertai Tatapan Cinta.
13. Hadiah Kecil Tetapi Sangat Membahagiakan Suami, ta'kala istri Menciumnya disertai bisikan, "Adek bangga menjadi istrimu, kak",
Berikut 13 Kriteria Istri Solehah...
1. Sangat Damai Hidup Bersamanya Karena Ketaatannya Kepada Allah (QS 4:34).
2. Kalau Ditatap Selalu Menyenangkan (Smile ^_^)
3. Tidak Membantah Jika Diperintah Suaminya dalam Kebaikan & Syariat Allah.
4. Pandai Menjaga Kehormatan & Harta Suaminya, Rasulullah bersabda, " Sebaik-baiknya Istri Sholehah adalah jika ditatap menyenangkan, bila diperintah taat, & jika suaminya pergi pandai menjaga kehormatan & harta suaminya" (HR Abu Daud).
5. Mulia Sekali Karena Terjaga Kehormatan & Tertutup Auratnya (QS 33:59).
6. Bukan Hanya Babar Bahkan Rela Berkorban untuk Suaminya.
7. "Gholimah" Pandai Merawat Tubuhnya & Sangat Aktif Melayani Suaminya.
8. Bersyukur atas Ni'mat Allah dengan terus Membangkitkan Semangat Suami & Tidak Menuntut Diluar Batas Kemampuan Suaminya.
9. Menyayangi & Menghormati Keluarga Suaminya.
10. Tidak Keluar Rumah Tanpa Seizin Suaminya.
11. Menyertakan Suaminya Dalam Doanya, Terutama dipenghujung Malam.
12. Penuh Perhatian Saat Suami Bicara disertai Tatapan Cinta.
13. Hadiah Kecil Tetapi Sangat Membahagiakan Suami, ta'kala istri Menciumnya disertai bisikan, "Adek bangga menjadi istrimu, kak",
KISAH UANG ( Rp.1000 dan Rp.100000)
Uang Rp 1000 dan Rp 100.000 sama2 terbuat dari kertas, sama2 dicetak dari Bank
Indonesia..Padasaat bersamaan mereka keluar dan berpisah dari Bank dan beredar dimasyarakat..
3 bulan kemudian mereka bertemu lagi secara tidak sengaja didalam dompet seorang
pemuda.. Kemudian diantara kedua uang tsb terjadilah percakapan yg Rp 100.000 bertanya kepada yg Rp 1000, ... "kenapa badan kamu begitu lusuk,kotor,danbau amis...?" dijawablah olehnya "karena aku begitu keluar dari Bank langsungditangan orang2 bawahan dari tukang becak,tukang sayur, penjual ikan dan ditangan
pengemis"
Lalu Rp 1000 bertanya balik pada Rp 100.000," Kenapa kamu kelihatan begitu baru,rapi dan masih bersih?" dijawabnya, "karena begitu aku keluar dari Bank, langsung langsung disambut perempuan cantik dan beredarnya pun di restauran mahal, di Mall dan juga dihotel-hotel berbintang serta keberadaanku selalu dijaga dan jarang keluar dari dompet"
Lalu Rp 1000 bertanya lagi," pernahkah engkau mampir ditempat Ibadah? " Dijawablah..."Belum pernah" Rp 1000 pun berkata lagi," ketahuilah
walaupun keadaanku seperti ini adanya, setiap Jum'at aku selalu mampir di MESJID dan ditangan anak2 Yatim, bahkan aku selalu bersyukur kepada TUHAN. Aku tidak dipandang manusia bukan sebuah nilai tapi yg dipandang adalah sebuah manfaat... "Akhirnya menangislah uang Rp 100.000 karena merasa besar, hebat, tinggi tapi tidak begitu bermanfaat selama ini.
Jadi...bukan seberapa besar penghasilan Anda, tapi seberapa bermanfaatnya penghasilan anda itu. Karena kekayaan bukanlah untuk kesombongan... Semoga kita termasuk golongan orang2 yg selalu mensyukuri nikmat dan memberi manfaat untuk semesta alam serta dijauhkan dari sifat SOMBONG.. Aamiin..
Indonesia..Padasaat bersamaan mereka keluar dan berpisah dari Bank dan beredar dimasyarakat..
3 bulan kemudian mereka bertemu lagi secara tidak sengaja didalam dompet seorang
pemuda.. Kemudian diantara kedua uang tsb terjadilah percakapan yg Rp 100.000 bertanya kepada yg Rp 1000, ... "kenapa badan kamu begitu lusuk,kotor,danbau amis...?" dijawablah olehnya "karena aku begitu keluar dari Bank langsungditangan orang2 bawahan dari tukang becak,tukang sayur, penjual ikan dan ditangan
pengemis"
Lalu Rp 1000 bertanya balik pada Rp 100.000," Kenapa kamu kelihatan begitu baru,rapi dan masih bersih?" dijawabnya, "karena begitu aku keluar dari Bank, langsung langsung disambut perempuan cantik dan beredarnya pun di restauran mahal, di Mall dan juga dihotel-hotel berbintang serta keberadaanku selalu dijaga dan jarang keluar dari dompet"
Lalu Rp 1000 bertanya lagi," pernahkah engkau mampir ditempat Ibadah? " Dijawablah..."Belum pernah" Rp 1000 pun berkata lagi," ketahuilah
walaupun keadaanku seperti ini adanya, setiap Jum'at aku selalu mampir di MESJID dan ditangan anak2 Yatim, bahkan aku selalu bersyukur kepada TUHAN. Aku tidak dipandang manusia bukan sebuah nilai tapi yg dipandang adalah sebuah manfaat... "Akhirnya menangislah uang Rp 100.000 karena merasa besar, hebat, tinggi tapi tidak begitu bermanfaat selama ini.
Jadi...bukan seberapa besar penghasilan Anda, tapi seberapa bermanfaatnya penghasilan anda itu. Karena kekayaan bukanlah untuk kesombongan... Semoga kita termasuk golongan orang2 yg selalu mensyukuri nikmat dan memberi manfaat untuk semesta alam serta dijauhkan dari sifat SOMBONG.. Aamiin..
Sukses & Gagal (berawal dari pikiran kita)
Suatu
hari seorang laki-laki berjalan melintasi perkebunan dimana di dalam
perkebunan tersebut terdapat sebuah tempat pelatihan untuk gajah-gajah
liar agar menjadi mudah dijinakkan dan digunakan membantu keperluan
perkebunan.
Tampak seekor gajah besar, gagah dan kuat yang berdiri tegak tanpa bergerak sedikitpun, padahal dia hanya diikat oleh seutas tali kecil yang melingkar pada salah satu kaki depannya dan terikat pada sebuah tonggak kecil. Tidak tampak kandang besi atau rantai baja yang mengikatnya. Jelas sekali bahwa jika si gajah berniat melepaskan diri maka dengan amat mudahnya ia akan segela terlepas dan lari. Tapi entah mengapa hal itu tidak dilakukannya.
Laki-laki tersebut penasaran dan melihat sekitar menghampiri pawang sekaligus pelatih gajah tersebut dan bertanya, "Mengapa gajah sebesar itu hanya berdiri saja dan tidak berusaha melarikan diri padahal talinya sekecil itu?"
Jawab pelatih gajah tersebut, "ketika gajah tersebut masih kecil kami sudah mengikatnya dengan tali tersebut, dan kami menggunakan tali yang seukuran itu sampai dia sedewasa dan sebesar ini. Cukup bagi gajah untuk yakin bahwa karena tali tersebut maka dia tidak bisa melarikan diri, sehingga sampai sekarang dia tidak berusaha melepaskan diri dari tali tersebut."
Laki-laki tersebut heran dan menggumam, "hewan sebesar itu yang bisa melarikan diri dan lepas dari tali kapan saja, tapi tidak melakukannya hanya karena dia percaya bahwa tali yang mengikatnya tidak memungkinkan dia melarikan diri, dan karenanya dia tetap berada di sini sampai sekarang?"
Pesan:
Tampak seekor gajah besar, gagah dan kuat yang berdiri tegak tanpa bergerak sedikitpun, padahal dia hanya diikat oleh seutas tali kecil yang melingkar pada salah satu kaki depannya dan terikat pada sebuah tonggak kecil. Tidak tampak kandang besi atau rantai baja yang mengikatnya. Jelas sekali bahwa jika si gajah berniat melepaskan diri maka dengan amat mudahnya ia akan segela terlepas dan lari. Tapi entah mengapa hal itu tidak dilakukannya.
Laki-laki tersebut penasaran dan melihat sekitar menghampiri pawang sekaligus pelatih gajah tersebut dan bertanya, "Mengapa gajah sebesar itu hanya berdiri saja dan tidak berusaha melarikan diri padahal talinya sekecil itu?"
Jawab pelatih gajah tersebut, "ketika gajah tersebut masih kecil kami sudah mengikatnya dengan tali tersebut, dan kami menggunakan tali yang seukuran itu sampai dia sedewasa dan sebesar ini. Cukup bagi gajah untuk yakin bahwa karena tali tersebut maka dia tidak bisa melarikan diri, sehingga sampai sekarang dia tidak berusaha melepaskan diri dari tali tersebut."
Laki-laki tersebut heran dan menggumam, "hewan sebesar itu yang bisa melarikan diri dan lepas dari tali kapan saja, tapi tidak melakukannya hanya karena dia percaya bahwa tali yang mengikatnya tidak memungkinkan dia melarikan diri, dan karenanya dia tetap berada di sini sampai sekarang?"
Pesan:
Seperti si gajah,
beberapa dari kita sering merasa tidak mampu melakukan sesuatu padahal
kita mampu, hanya karena kita pernah gagal.
Ingatlah bahwa kegagalan
adalah bagian dari hidup.
sumberFB:Ipan Pranshakti https://www.facebook.com/ipan999
Hal-hal yang sebaiknya dipikirkan kita
mikir sing sae mawon nggih |
1. MANUSIA yang paling berbahaya adalah"MUNAFIK"
2. SENJATA yang paling berbahaya adalah "LIDAH"
3. KEBIASAAN yang paling merusak adalah "MEREMEHKAN DOSA KECIL"
4. PERASAAN yang paling tidak berguna adalah "DENGKI"
5. KEGAGALAN yang paling melumpuhkan adalah "MALAS"
6. KONDISI yang terburuk adalah"LEMAHNYA IMAN"
7. PAKAIAN yang paling indah di dunia adalah "AKHLAK YANG MULIA"
8. SUKACITA yang terbesar adalah "TERKABULNYA DOA"
9. PEKERJAAN yang paling memuaskan adalah "AMAL YANG IKHLAS"
10. KOMPUTER yang paling hebat adalah "AKAL"
11. ENERGI yang terbesar adalah"IMAN YANG KUAT"
12. OBAT TIDUR yang paling mujarab adalah "HATI YANG TENANG"
13. DUA KATA yang penuh kekuatan adalah "SAYA BISA"
14. Aset yang terbesar adalah "AMAL SHOLEH"
15. Alat Komunikasi yang paling Hebat adalah "DOA"
(berbagai Sumber)
Muhammadiyah.
Muhammadiyah
Muhammadiyah adalah sebuah organisasi Islam yang besar di Indonesia. Nama organisasi ini diambil dari nama Nabi Muhammad SAW. sehingga Muhammadiyah juga dapat dikenal sebagai orang-orang yang menjadi pengikut Nabi Muhammad SAW. Latar belakang KH Ahmad Dahlan memilih nama Muhammadiyah yang
pada masa itu sangat asing bagi telinga masyarakat umum adalah untuk
memancing rasa ingin tahu dari masyarakat, sehingga ada celah untuk
memberikan penjelasan dan keterangan seluas-luasnya tentang agama Islam
sebagaimana yang telah diajarkan Rasulullah SAW.
Persyarikatan Muhammadiyah didirikan
untuk mendukung usaha KH Ahmad Dahlan untuk memurnikan ajaran Islam yang
dianggap banyak dipengaruhi hal-hal mistik. Kegiatan ini pada awalnya
juga memiliki basis dakwah
untuk wanita dan kaum muda berupa pengajian Sidratul Muntaha. Selain
itu peran dalam pendidikan diwujudkan dalam pendirian sekolah dasar dan
sekolah lanjutan, yang dikenal sebagai Hooge School Muhammadiyah dan
selanjutnya berganti nama menjadi Kweek School Muhammadiyah (sekarang
dikenal dengan Madrasah Mu’allimin _khusus laki-laki, yang bertempat di
Patangpuluhan kecamatan Wirobrajan dan Mu’allimaat Muhammadiyah_khusus
Perempuan, di Suronatan Yogyakarta).
Muhammadiyah secara etimologis
berarti pengikut nabi Muhammad, karena berasal dari kata Muhammad,
kemudian mendapatkan ya nisbiyah, sedangkan secara terminologi berarti
gerakan Islam, dakwah amar ma’ruf nahi mungkar dan tajdid, bersumber
pada al-Qur’an dan as-Sunnah. Berkaitan dengan latar belakang berdirinya
Muhammadiyah secara garis besar faktor penyebabnya adalah pertama,
faktor subyektif adalah hasil pendalaman KH. Ahmad Dahlan terhadap
al-Qur’an dalam menelaah, membahas dan mengkaji kandungan isinya. Kedua, faktor
obyektif di mana dapat dilihat secara internal dan eksternal. Secara
internal ketidakmurnian amalan Islam akibat tidak dijadikannya al-Qur’an
dan as-Sunnah sebagai satu-satunya rujukan oleh sebagiab besar umat
Islam Indonesia.
Muhammadiyah adalah Gerakan Islam
yang melaksanakan da’wah amar ma’ruf nahi munkar dengan maksud dan
tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Muhammadiyah berpandangan bahwa
Agama Islam menyangkut seluruh aspek kehidupan meliputi aqidah, ibadah,
akhlaq, dan mu’amalat dunyawiyah yang merupakan satu kesatuan yang utuh
dan harus dilaksanakan dalam kehidupan perseorangan maupun kolektif.
Dengan mengemban misi gerakan tersebut Muhammadiyah dapat mewujudkan
atau mengaktualisasikan Agama Islam menjadi rahmatan lil-’alamin dalam
kehidupan di muka bumi ini.
Visi Muhammadiyah adalah sebagai
gerakan Islam yang berlandaskan al-Qur’an dan as-Sunnah dengan watak
tajdid yang dimilikinya senantiasa istiqamah dan aktif dalam
melaksanakan dakwah Islam amar ma’ruf nahi mungkar di segala bidang,
sehingga menjadi rahmatan li al-‘alamin bagi umat, bangsa dan dunia
kemanusiaan menuju terciptanya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya
yang diridhai Allah swt dalam kehidupan di dunia ini. Misi Muhammadiyah
adalah:
(1) Menegakkan keyakinan tauhid yang
murni sesuai dengan ajaran Allah swt yang dibawa oleh Rasulullah yang
disyariatkan sejak Nabi Nuh hingga Nabi Muhammad saw.
(2) Memahami agama dengan menggunakan
akal pikiran sesuai dengan jiwa ajaran Islam untuk menjawab dan
menyelesaikan persoalan-persoalan kehidupan yang bersifat duniawi.
(3) Menyebarluaskan ajaran Islam yang
bersumber pada al-Qur’an sebagai kitab Allah yang terakhir untuk umat
manusia sebagai penjelasannya.
(4) Mewujudkan amalan-amalan Islam
dalam kehidupan pribadi, keluarga dan masyarakat. Lihat Tanfidz
Keputusan Musyawarah Wilayah ke-39 Muhammadiyah Sumatera Barat tahun
2005 di Kota Sawahlunto
Latar Belakang Berdirinya Muhammadiyah
Keinginan dari KH. Akhmad Dahlan
untuk mendirikan organisasi yang dapat dijadikan sebagai alat
perjuangnan dan da’wah untuk nenegakan amar ma’ruf nahyi munkar yang
bersumber pada Al-Qur’an, surat Al-Imron:104 dan surat Al-ma’un sebagai
sumber dari gerakan sosial praktis untuk mewujudkan gerakan tauhid.
Ketidak murnian ajaran islam yang
dipahami oleh sebagian umat islam Indonesia, sebagai bentuk adaptasi
tidak tuntas antara tradisi islam dan tradisi lokal nusantara dalam awal
bermuatan faham animisme dan dinamisme. Sehingga dalam prakteknya umat
islam di indonesia memperlihatkan hal-hal yang bertentangan dengan
prinsif-prinsif ajaran islam, terutama yang berhubuaan dengan prinsif
akidah islam yag menolak segala bentuk kemusyrikan, taqlid, bid’ah, dan
khurafat. Sehingga pemurnian ajaran menjadi piliha mutlak bagi umat
islamm Indonesia.
Keterbelakangan umat islam indonesia
dalam segi kehidupan menjadi sumber keprihatinan untuk mencarikan solusi
agar dapat keluar menjadi keterbelakangan. Keterbelakangan umat islam
dalam dunia pendidikan menjadi sumber utama keterbelakangan dalam
peradaban. Pesantren tidak bisa selamanya dianggap menjadi sumber
lahirnya generasi baru muda islam yang berpikir moderen. Kesejarteraan
umat islam akan tetap berada dibawah garis kemiskinan jika kebodohan
masih melengkupi umat islam indonesia.
Maraknya kristenisasi di indonesia
sebegai efek domino dari imperalisme Eropa ke dunia timur yang mayoritas
beragama islam. Proyek kristenisasi satu paket dengan proyek
imperialalisme dan modernisasi bangsa Eropa, selain keinginan untuk
memperluas daerah koloni untuk memasarkan produk-produk hasil refolusi
industeri yang melada erofa.
Imperialisme Eropa tidak hanya
membonceng gerilya gerejawan dan para penginjil untuk menyampaikan
’ajaran jesus’ untuk menyapa umat manusia diseluruh dunia untuk
’mengikuti’ ajaran jesus. Tetapi juga membawa angin modernisasi yang
sedang melanda erofa. Modernisasi yang terhembus melalui model
pendidikan barat (belanda) di indonesia mengusung paham-paham yang
melahirkan moernisasi erofa, seperti sekularisme, individualisme,
liberalisme dan rasionalisme. Jika penetrasi itu tidak dihentikan maka
akan terlahir generasi baru islam yang rasionaltetapi liberal dan
sekuler.
1. Faktor Internal
Faktir internal adalah faktor yang
berasal dari dalam diri umat islam sendiri yang tercermin dalam dua hal,
yaitu sikap beragama dan sistem pendidikan islam.
Sikap beragama umat islam saat itu
pada umumnya belum dapat dikatakan sebagai sikap beragama yang rasional.
Sirik, taklid, dan bid’ah masih menyelubungai kehidupan umat islam,
terutama dalam lingkungan kraton, dimana kebudayaan hindu telah jauh
tertanam. Sikap beragama yang demikian bukanlah terbentuk secara
tiba-tiba pada awal abad ke 20 itu, tetapi merupakan warisan yang
berakar jauh pada masa terjadinya proses islamisasi beberapa abad
sebelumnya. Seperti diketahui proses islamisasi di indonesia sangat di
pengaruhi oleh dua hal, yaitu Tasawuf/Tarekat dan mazhab fikih, dan
dalam proses tersebut para pedagang dan kaum sifi memegang peranan yag
sangat penting. Melalui merekalah islam dapat menjangkau daerah-daerah
hampir diseluruh nusantara ini.
2. Faktor eksernal
Faktor lain yang melatarbelakangi lahirnya pemikiran Muhammadiah adalah faktor yang bersifat eksternal yang disebabkan oleh politik penjajahan kolonial belanda. Faktor tersebut antara lain tanpak dalam system pendidikan kolonial serta usaha kearah westrnisasi dan kristenisasi.
Pendidikan kolonial dikelola oleh
pemerintah kolonial untuk anak-anak bumi putra, ataupun yang diserahkan
kepada misi and zending Kristen dengan bantuan financial dari pemerintah
belanda. Pendidikan demikian pada awal abad ke 20 telah meyebar
dibeberapa kota, sejak dari pendidikan dasar sampai atas, yang terdiri
dari lembaga pendidikan guru dan sekolah kejuruan. Adanya lembaga
pendidikan colonial terdapatlah dua macam pendidikan diawal abad 20,
yaitu pendidikan islam tradisional dan pendideikan colonial. Kedua jenis
pendidikan ini dibedakan, bukan hanya dari segi tujuan yang ingin
dicapai, tetapi juga dari kurikulumnya.
Pendidikan kolonial melarang masuknya
pelajaran agama dalam sekolah-sekolah colonial, dan dalan artian ini
orang menilai pendidikan colonial sebagai pendidikan yang bersifat
sekuler, disamping sebagai peyebar kebudayaan barat. Dengan corak
pendidikan yang demikian pemerintah colonial tidak hanya menginginkan
lahirnya golongan pribumi yang terdidik, tetapi juga berkebudayaan
barat. Hal ini merupakan salah satu sisi politik etis yang disebut
politik asisiasi yang pada hakekatnya tidak lain dari usaha westernisasi
yang bertujuan menarik penduduk asli Indonesia kedalam orbit kebudayaan
barat. Dari lembaga pendidikan ini lahirlah golongan intlektual yang
biasanya memuja barat dan menyudutkan tradisi nenekmoyang serta kurang
menghargai islam, agama yang dianutnya. Hal ini agaknya wajar, karena
mereka lebih dikenalkan dengan ilmu-ilmu dan kebudayaan barat yang
sekuler anpa mengimbanginya dengan pendidiakan agama konsumsi moral dan
jiwanya. Sikap umat yang demikianlah tankanya yang dimaksud sebagai
ancaman dan tantangan bagi islam diawal abad ke 20.
http://www.muhammadiyah.or.id
Langganan:
Postingan (Atom)